Rabu, 01 Desember 2010

MAHASISWA: PERANAN VS TUJUAN

 Mahasiswa adalah kaum intelektual muda, di mana yang aku fikir mereka adalah ujung tombak terlancip yang seharusnya dapat menusuk jantung kebrobrokan sistem yang senyatanya telah terasa di era ini. Mungkin kasarnya Merusak sistem dan menanam sistem yang baru dengan bibit yang sehat.

Tapi realita yang terjadi sekarang ini mahasiswa semakin jauh dari peran mereka yang seharusnya, bahkan sampai terdengar isu bahwa “kaum perubahan adalah kaum minoritas”. Terpikir sepintas ketika mendengar kalimat itu bahwa hanya sedikit mahasiswa yang sadar akan peranannya. Sangat miris bila melihat kenyataan itu, semua seakan terlihat bahwa mahasiswa sekarang ini semakin mendekati apatisme. Mereka tidak peduli akan hal-hal yang seharusnya mereka rubah, mereka hanya berfikir lulus dengan indeks prestasi yang cukup untuk masuk dalam dunia kerja atau instansi yang bisa memberikan penghasilan mereka tiap bulannya.

Bukan suatu kesalahan ketika manusia berfikir untuk masa depannya, tapi aku berfikir di sini kenapa tidak untuk memikirkan masa depan bangsanya juga. Karena kita ditakdirkan bukan untuk hidup secara individual melainkan berkelompok. Memikirkan apa yang seharusnya dilakukan untuk kebaikan bersama bukannya memikirkan isi perus diri sendiri dan keluarga.

Dari tulisan ini, aku ingin sedikit mengkritisi tentang kehidupan mahasiswa sekarang ini.  Mahasiswa selalu penuh pada saat perkuliahan yang belum jela apa tujuannya. Entah benar-benar ingin belajar atau hanya menginginkan absen belaka. Tapi kalau kita lihat disisi lain, dimana bangku-bangku seminar yang sering terlihat kosong, calon-calon mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstra kampus sangat minim. Padahal kalau dipikir, pelajaran yang kita dapat dari ruang kuliah itu tidak lebih dari 50% materi yang di dapat, selain itu pembelajaran yang didapat pun sangatlah monoton sekitar apa yang menjadi penjurusan mereka.

Kalau kita lihat itu semua, sangatlah jauh dari apa yang seharusnya menjadi peran mahasiswa. Mereka hanya peka terhadap apa yang menjadi materi kuliah mereka, tetapi jauh dari kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitar. Jadi mereka hanya menjadi manusia monoton yang berjuang untuk kehidupan masing-masing dan sudah sangat jauh dari peran yang seharusnya. Berjuang untuk suatu perubahan yang lebih baik dan mengabdi pada masyarakat.